Sabtu, 09 November 2013
Browse Manual »
Wiring »
cara
»
kulit
»
mendiagnosis
»
muka
»
Cara Mendiagnosis Kulit Muka
Diagnosis kulit muka perlu dilakukan dengan tujuan :
1. Menentukan jenis kulit muka,
2. Mengetahui berbagai kelainan pada kulit muka,
3. Menentukan tindakan perawatan atau pengobatan,
4. Memilih kosmetik perawatan yang sesuai dengan jenis kulit muka
Penentuan diagnosis kulit muka mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
1. Jenis kulit. Jenis kulit dikelompokkan menjadi jenis kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, kulit sensitif, dan kulit kombinasi atau campuran.
2. Tonus dan Turgor. Penentuan tonus dan turgor dilakukan dengan cara mencubit kulit pipi (turgor) dan menekan kulit pipi di bawah tulang pipi (tonus) apakah tergolong: kendor atau kuat.
3. Pori-pori. Kelihatan atau tidak tergantung jenis kulit. Kulit kering biasanya poriporinya tidak kelihatan, berbeda dengan jenis kulit berminyak yang pori-porinya cenderung besar. Adanya sumbatan dalam kandung rambut dapat melebarkan pori-pori.
4. Lipatan dan garis-garis kulit. Pada kulit muka atau leher hampir senantiasa terjadi pembentukan lipatan dan garis-garis kulit berupa kerutan biasanya di bagian sekitar mata, antar alis, lipatan hidung dan bagian bibir (smile-line) dan kerutan karena usia yang terjadi pada bagian kening, leher dan sekitar mulut.
5. Kelainan kulit. Kelainan kulit yang umum terjadi yaitu
(f) Kelainan kulit karena gangguan peredaran darah.
Cara Mendiagnosis Kulit Muka
Cara Mendiagnosis Kulit Muka | Perawatan wajah, dapat dilakukan melalui beberapa fase perawatan. Sebelum dilakukan perawatan wajah, sebaiknya dilakukan diagnosis kulit muka. Diagnosis kulit muka dilakukan setelah melakukan tahap pembersihan wajah.
Diagnosis kulit muka perlu dilakukan dengan tujuan :
1. Menentukan jenis kulit muka,
2. Mengetahui berbagai kelainan pada kulit muka,
3. Menentukan tindakan perawatan atau pengobatan,
4. Memilih kosmetik perawatan yang sesuai dengan jenis kulit muka
Penentuan diagnosis kulit muka mencakup aspek-aspek sebagai berikut :
1. Jenis kulit. Jenis kulit dikelompokkan menjadi jenis kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, kulit sensitif, dan kulit kombinasi atau campuran.
2. Tonus dan Turgor. Penentuan tonus dan turgor dilakukan dengan cara mencubit kulit pipi (turgor) dan menekan kulit pipi di bawah tulang pipi (tonus) apakah tergolong: kendor atau kuat.
3. Pori-pori. Kelihatan atau tidak tergantung jenis kulit. Kulit kering biasanya poriporinya tidak kelihatan, berbeda dengan jenis kulit berminyak yang pori-porinya cenderung besar. Adanya sumbatan dalam kandung rambut dapat melebarkan pori-pori.
4. Lipatan dan garis-garis kulit. Pada kulit muka atau leher hampir senantiasa terjadi pembentukan lipatan dan garis-garis kulit berupa kerutan biasanya di bagian sekitar mata, antar alis, lipatan hidung dan bagian bibir (smile-line) dan kerutan karena usia yang terjadi pada bagian kening, leher dan sekitar mulut.
5. Kelainan kulit. Kelainan kulit yang umum terjadi yaitu
(a) Kelainan kulit karena gangguan pigmentasi seperti chloasma dan tahi lalat, vitiligo, panau, kurap, bercak merah;
(b) Kelainan kulit karena gangguan fungsi kelenjar minyak seperti radang, jerawat, komedo dan akne;
(c) Kelainan kulit karena gangguan pertandukan kulit atau keratinisasi seperti hyperkeratinisasi (kekolotan), kulit bersisik, kapalan, katimumul dan kulit merah bersisik;
(d) Kelainan kulit karena penuaan dini;
(e) Kelainan kulit karena infeksi jamur seperti dermatofitosis, serta
(f) Kelainan kulit karena gangguan peredaran darah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar